Bersuara atas Dasar Kebenaran dan Sejarah Bangsa

1961

Materi Seminar AA-PANDODEI SE-SULAWESI, SOSIAL BUDAYA Oleh Yunus Pakage

 
Sosial Budaya
Sosial budaya merupakan bagian hidup manusia yang paling dekat dengan kehidupan sehari-hari. Setiap kegiatan manusia hampir tidak pernah lepas dari unsur sosial budaya. Sebab sebagian besar dari kegiatan manusia dilakukan secara kelompok.
Manusia adalah makhluk sosial, dimana manusia itu senang bergaul dan berinteraksi dengan manusia lain di dalam kehidupan bermasyarakatnya, maupun berinteraksi dengan lingkungannya. Hidup di masyarakat merupakan manifestasi bakat sosial individu, namun apabila tidak dipersiapkan dengan sebaik-baiknya, maka individu yang sesungguhnya berbakat hidup sosial di dalam masyarakat dan lingkungannya akan mengalami kesulitan apabila suatu kelak akan berada di tengah-tengah kehidupan sosialnya.
Sosial mengacu kepada hubungan antar individu, antar masayarakat, dan individu dengan masayarakat. Unsur sosial ini merupakan aspek individu secara alami, artinya telah ada sejak manusia dilahirkan ke dunia ini. Karena itu aspek sosial melekat pada diri individu yang perlu dikembangkan dalam hidup agar agar menjadi matang. Disamping tugas pendidikan mengembangkan aspek sosial, aspek itu sendiri sangat berperan dalam membantu anak dalam upaya mengembangkan dirinya.

          a.Pengertiang Sosial dan Budaya

Budaya adalah sesuatu yang sudah menjadi kebiasaan dan sukar untuk di ubah.Dengan demikian budaya menurut bahasa sehari-harinya adalah suatu kebiasaan adat istiadat kegiatan manusia yang lakukan secara terus menerus tanpa hentinya sampai kapanpun yang intinya suatu yang dilakukan dalam jangka yang panjang.
Manusia dan dudaya tidak bisa dipisahkan karena keduanya saling berkaitang erat.Dengan adanya manusia maka dengan mudah suatu budaya terbentuk. Terbentuk yang dimaksudkan manusia menetapkan karakteristik, kegiatan-kegiatan dan objek-objek budayanya secara sendiri. Sebaliknya dengan adanya suatu budaya maka dengan mudah juga sekelompok manusia terbentuk dan terdidik mengikuti setiap komponen-komponen kebudayaan yang telah ditetapkannya sejak awal. Budaya dalam proses pengembangan selalu mengikat siapapun baik anak-anak, para pemuda-pemudi maupun para orang tua. Dengan adanya budaya maka setiap manusia yang hidup disuatu daerah tertentu selalu dituntut untuk mematuhi, mentaati dan menjalankan setiap budaya yang telah ditetapkannya.
Dalam kehidupan individu maupun kehidupan berkelompok budaya sangat berguna di antaranya budaya dapat menyadarkan kita siapa diri kita yang sebenarnya, budaya dapat membuat kehidupan di suatu tempat lebih baik dan juga budaya dapat mengharumkan nama daerah tersebut agar lebih dikenal oleh seluruh lapisan masyarakat ditempat lain. Jadi dengan hadirnya budaya disuatu tempat dapat mengubah segalanya. Mustahil suatu tempat atau daerah bisa berubah dan maju kalau saja di tempat tersebut tidak belum mengenal yang namanya budaya
.
      b.Perubahan Sosial dan Budaya

Perubahan yang terjadi dalam kehidupan masyarat mencakup perubahan budaya yang didalamnya terdapat perubahan nilai-nilai dan tata cara kehidupan tradisonal menjadi moderen.perubahan sosial budaya adalah perubahan situasi dalam masyarakat sebagai akibat adanya ketidak sesuaian unsur-unsur suatu budaya masyarakat bertahap dalam jangka waktu lama.
Perubahan sosial budaya dapat bersumber pada pengalaman baru pengetahuan baru,persepsi dan persepsi baru serta teknologi baru sehingga menuntut penyesuaian cara hidup serta kebiasaan masyarakat pada situasi yang baru.Didalamnya terjadi juga perubahan sistem nilai budaya, sikap mental demi terciptanya keseimbangan,integrasi terhadap sistem nilai budaya.

    c. Proses Perubahan Sosial dan Budaya.

Proses perubahan sosial dan budaya yang terjadi pada masyarakat umumnya dilakukan melalui tiga tahapn yaitu: akulturasi,asimilasi dan difusi.

1.     - Akulturasi
   Akulturasi adalah proses bertemunya budaya atau dimana unsur-unsur budaya lama atau asli masih terlihat dan tidak hilang.ada juga pendapat yang mengatakan bahwa alkulturasi adalah proses masuknya pengaru budaya asing kedalam suatu masyarakat dimana sebagian masyarakat menyerap secara selektif dan sebagiang lain berusaha menolaknya. 
       -Asimilasi
Proses bertemunya lebih yang tercampur menjadi satu dalam bentuk budaya baru,sementara budaya aslinya tidak tampak disebut asimilasi.Proses asimilasi berlangsung secara intensif dalam kurun waktu yang cukup lama,sehingga unsur-unsur dan wujud tiap budaya lebur menjadi lebih dinamis.Asimilasi berbeda dengan alkulturasi.Dalam  alkulturasi,setiap budaya masih memiliki identitas dan konkret sedangkan dalam asimilasi indentitas budaya dari setiap budaya asli yang mengalami kontak budaya lebur menjadi unsur wujud budaya baru yang jauh berbeda dengan budaya aslinya.

    - Difusi
Proses penyebaran atau perembesan suatu unsur budaya dari seseorang kepada orang lain atau dari suatu kelompok masyarakat lainnya.prinsip yang pertama dari difusi adalah Unsur-unsur kebudayaan itu pertama tama di ambil alih masyarakat yang paling dekat hubungannya atau letaknya paling dekat dari sumbernya. Kemudian budaya baru tersebut diambil oleh masyarakat yang jauh hubungan atau letaknya jauh dari sumber unsur budaya baru.

    d.faktor sosial dan budaya asing mempengaruhi pada masyakat  meuwodide dan masyarakat moni

Daerah Papua sendiri banyak budaya terapan yang telah merajalela yang semuanya sama sekali tidak pernah dikenalkan oleh para pendahulu terhadap mereka. Dan dengan masuknya berbagai budaya terapan dari luar membuat otak dan pikiran dari pada orang Papua rusak. Dari sekian banyak budaya terapan yang telah merajalela di Papua dua di antaranya adalah budaya togel shio dan budaya minuman keras. 

      .-Togel pengaruh budaya tradisional orang papua
Perkembangan pengaruh era Globalisasi sangatlah cepat di kalangan kehidupan masyarakat. Pengaruh era globalisasi ini ada beberapa kemungkianan yang selalu mengadopsi pada tradisi kehidupan sehari-shari yang selalu memberi berpengaruh positif dan nagatif dalam kehidupan bermasyarakat. Namun Pengaruh negatif inilah sangat dominan mudah diterima secara terbuka di kalangan masyarakat walaupun kita sudah tahu bahwa kebalikannya ada dampak negatif yang akan kita perolah ketimbang diatas pengaruh positif.
  Seiring dengan hal tersebut diatas, maka suatu hal tindakan tradisi yang sedang berkembang di pelosok pegunungan tengah Papua khususnya di mee atau moni sudah terkenal yang diidentik dengan tradisi budaya kerja Togel yang bukan pada tradisi budaya kerja asli yang turun temurun dari nenek moyang kita, leluhur kita. Sebab  dengan tradisi tersebut, maka kita belum tahu akibat yang akan kita alami nantinya seketika kita berpartisipasi dalam tradisi togel tersebut.
Dampak negatif/ Akibat dari pengaruh tradisi togel:
1. Hilangnya budaya kerja individu
2. Mengundang masalah lain yang berakibatkan dari permainan togel seketika individu menjadi agen atau transaksi togel.
3.Kehidupan keluarga menjadi kurang sederhana
4.Hilangnya identitas pribadi sebagai seorang manusia yang berakal yang jiwanya seorang lelaki atau perempuan tangguh dalam menghadapi dan memenuhi kebutuhan kehidupan keluarga.
5. Awal Membuka dan mengajar pengaruh negatif terhadap anak-anak dan adik2 serta  yang massa perkembangannya masih jauh ketimbang massa Orang tua yang berakibatkan massa depan menjadi buntuh
6. Dekadensi dalam budaya kerjasama.
7. Dan hilangnya dasar-dasar budaya kerja asli lainnya.
Seketika kita melihat hal-hal yang menjadi dampak togel, perlunya ada kesadaran dan refleksikan secara individu dan kita harus meberi pengaruh positf terhadap orang2 kita yang sudah terlibat dalam melakukan tindakan yang menjadi  agen/ transaksi dalam game togel. Sebab ini merupakan hal yang sangat urgensi terhadap kehidupan kita kedepannya. Jika kita hanya melihat dan mebiarkan terhadap orang2 kita di Meuwodide dan moni yang sudah  berpatisipasi dalam transaksi Togel tanpa ada saran dan masukannya, kita belum tahu kapan akan terjadi harinya terhadap hilangnya identitas diri kita sebagai orang koteka yang berdomisili di pelosok meuwodide dan moni yang selama ini sudah terkenal yang diidentik dengan budaya BETERNAK, BERTANI DAN BUDAYA KERJA lainya yang selalu di aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari akan terbawah arusnya dengan perkembangan budaya modernisasi, dan tetap saja  akan punah dan hilang secara bergiliran budaya kerja kita orang mee atau moni yang sudah lama di identik dengan tradisi yang bersifat turun temurun yang sudah lama sejak ditanamkan oleh leluhur kita sebagai tonggak dasar usaha kita meuwodide dan moni
Kalau bukan kita yang menjadi agen pembaharuh dan agen scanisasi terhadap pengaruh budaya asing dan pengaruh globaliasi yang bersifat negatif  terhadap mempertahankan budaya kerja yang sudah ada dasar yang turun temurun dari leluhur kita di mee dan moni, siapa lagi yang akan menjadi pribumu di Meuwodide moni? Ini merupakan suatu hal sangat mendesak secara individual dan tugas kita bersama selalu eksis mempertahankan budaya kita sebagai Orang Koteka, mee moni .

     -Budaya Mengkonsumsi Minuman Keras
Sangat baik kalau kita mengkonsumsi minum-minuman yang dapat memberikan kesehatan dalam kehidupan kita tetapi apa jadinya kalau kita mengkonsumsi berbagai minum-minuman yang mengandung alkohol. Kasus inilah yang telah menjadi budaya dan tradisi di masyarakt Papua. Dulunya minuman yang dianggap minuman keras dan dikonsumsi oleh orang Papua adalah minuman sejenis saguer atau yang biasa mereka sebut dengan minuman bobo. Minuman ini kalau dikonsumsi dapat menggaggu kesehatan namun tidak terlalu berdampak terhadap kesehatan kita.
Tetapi berbeda dengan berbagai minuman keras yang masuk dari luar Papua seperti Mansion House, Bir Bintang, Kawat Duri dan minuman lainnya yang tergolong dalam minuman keras yang dapat mengganggu kesehatan bahkan sampai dapat membuat nyawa seseorang lenyap apabila dikonsumsi terlalu berlebihan. Minuman-minuman keras seperti ini awalnya tidak pernah diketahui oleh orang Papua, namun perkembangan zaman yang kian modern membuat budaya minum khususnya untuk minuman keras telah berkembang luas dikalangan seluruh masyarakat. Bahkan menurut beberapa orang budaya minuman telah dimasukan kedalam layaknya budaya makan-minum di kehidupan sehari-hari.
Bukti kalau budaya minuman keras telah membabi buta di Papua dengan berbagai pengamatan yang betul secara fakta. Seperti kalau diamati khususnya pada malam hari/siang hari di terminal  terdapat banyak orang berkeliaran sambil mengahabiskan puluhan bahkan ratusan botol minuman, yang mengkonsumsi minuman tersebut bukan saja kaum pria namun ada juga kaum wanita.
Dengan banyaknya tempat-tempat hiburan serta taman untuk para peminum menghabiskan minuman pasti setiap kita akan bertanya apakah tidak ada langkah yang diambil oleh pemerintah maupun para masyarakat agar hal-hal seperti ini tidak membabi buta terus sampai kepada generasi yang berikutnya. Ada berbagai hal yang dapat kita buat agar budaya minuman tidak merajalela dan berkembang ke masyarakat umum dengan semaunya di antaranya adalah mengkampanyekan anti minuman keras, mensosialisasikan dampak yang dapat ditimbulkan dari mengkonsumsi minuman keras, sosialisasi yang kita lakukan dapat melalu berbagai lainnya.
Selain melakukan kegiatan seperti yang telah disebutkan di atas ada satu cara lagi yang paling ampuh agar budaya mengkonsumsi minuman keras bisa hilang bahkan lenyap dari bumi Papua, cara itu adalah dengan membuat suatu Peraturan Daerah (PERDA) yang intinya dalam Perda tersebut berisi penolakan minuman keras. Dalam hal ini yang berhak bahkan punya wewenang unutk menetapkan Perda adalah Pemerintah Daerah. Tetapi yang menjadi pertanyaan buat kita kenapa sampai saat ini Perda tentang larangan minuman keras belum diberlakukan.
Dengan ketidakseriusan pemerintah dalam hal-hal seperti ini khususnya untuk kamin orang mee dan moni apakah kota tempat kita berpijak dan tinggal ini masih bisa aman, tentram dan kondusif dari berbagai hal dan gangguan yang tidak diinginkan. Daerah papua ini karena kita sebagai seperjuangan sumber daya manusia kedepan berjuang dengan baik oleh seorang yang takut akan Tuhan sehingga kita sebagai orang papua.

Uraian Materi

Penguraian singkat tentang sosial dan budaya natural maupun budaya terapan melalui lembaran kertas ini diharapkan khususnya untuk para pemuda-pemudi kita yang masih di bangku pendidikan agar tetap setia dan rela mempertahankan kebudayaan yang telah dianut dan diterapkan. Kita sebagai orang berpendidikan pasti tahu mana hal yang baik dan mana hal yang jahat, dengan demikian mari kita sama-sama tetap menjaga dan memajukan apabila kita nilai budaya yang kita miliki adalah budaya yang benar kemudian mari kita buang jauh-jauh dan musnahkan apabila budaya yang telah kita anut dan lestarikan sejak lama adalah budaya yang salah dan tidak benar. Bukti besar yang dapat terlihat kalau kita mencintai dan menghormati ciptaan Tuhan adalah menjaga dan melestarikan kebudayaan yang kita miliki.





Share on Google Plus

About Unknown

0 komentar: